Aku sedang mengembara,
aku meneroka,
aku mencari,
mempelajari sesuatu.

Aku jadi kembara bahasa,
aku mengharap akan berjaya,
pencarianku...
aku menyusur jalan,
mengembara dan mengembara,
hanya untuk mencari,
kata-kata yang dapat menggambarkan,
besarnya cintaku,
betapa aku mencintaimu,
my family...

the truth

Jenisah-Puteri saljuku

Jenisah,
antara kita tiada cinta,
sama ada cinta sejati,
yang tulus dan sesuci mutiara,
namun,
mengapa sering aku kecewa,
bila engkau berlalu tanpa kata,
bila engkau senyum tanpa bicara,
aku lantas tewas di tanganmu,
kugagahi diri,
demi menandingi keegoanmu,
namun penaklukanmu terlalu mencabarku,
walau aku gagah perkasa,
tetapi embun bagimu.

Puteri saljuku Jenisah,
terlalu lemah kah diriku bagimu,
jutaan bicara tiada makna bagimu,
Tapi,
sekali tawamu sejuta rasa bagiku,
tiada peluang rasanya,
aku menang kerana cinta,
bagaikan aku sedikitpun tidak punya kekuatan,
diriku putera perkasa,
tetapi hamba bagimu,
aku marah pada diri hendaknya,
jangankan mengejar jasadmu,
bayangmupun tak mungkin aku miliki.

Jenisah,
sukar untukku percaya,
ketewasan padaku,
kemenangan di genggamanmu,
Namun,
tiada cinta antara kita,
tidak pasti bukan soalnya,
sudah nyata padaku,
memang jelas bagimu,
dirimu sudah berpunya,
setipis harapanpun tidak wujud,
bagiku memilikimu,
Sebaliknya,
aku tenggelam seribu kekesalan,
sejuta kekecewaan,
aku terpaksa pergi,
membawa perasaan,
bersendiri tanpamu,
kau Jenisah...